Share Every Moment

Selasa, 03 Mei 2016

Tari Kecak

Tidak ada komentar

Budaya Indonesia sangatlah  beragam, antara lain tarian tradisional, permainan tradisional, dan tontonan tradisional.
Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tarian tradisioanal yang berupa pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, dalan dan upacara lainnya.
Faktanya, keunikan dari tarian tradisional ini  adalah tidak menggunakan gamelan seperti tarian Bali lainya sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya  memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.Selain itu, keunikan lainnya terdapat dalam bentuk - bentuk "Sakral". Dalam tari kecak ini, tindakan sakral biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masalah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Menurut Wikipedia, kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti :
- Kecak Subali dan Sugriwa, diciptakan pada tahun 1976.
- Kecak Dewa Ruci, diciptakan pada tahun 1982.
Keduanya merupakan hasil karya dari Bapak
I Wayan Dibia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar